Minggu, 07 Desember 2014

Asuhan Keperawatan Anemia

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH II
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

Ruang : Ruang Penyakit Dalam A
No. Medical Record : 231532
Tgl Pengkajian : 17 November 2014
Pukul : 14.00 WIB

A.    DATA DASAR
1.      Data Demografi
a.       Identitas pasien:
1)      Nama Klien                       : Tn. N
2)      Umur                                 : 66 th
3)      Jenis Kelamin                    : Laki-laki
4)      Status Perkawinan             : Menikah
5)      Agama                               : Islam
6)      Suku                                  : Jawa
7)      Pendidikan                         : SMP
8)      Pekerjaan                           : Petani
9)      Alamat                               : Seputih Raman
10)  Tanggal Masuk                  : 15 november 2014
11)  NO RM                              : 231532
12)  Diagnosa Medis                 : Pansitopenia
13)  Tanggal Pengkajian           : 17 november 2014


b.      Sumber Informasi: Klien/ Keluarga
1)      Nama                                 : Ny. L
2)      Umur                                 : 60 th
3)      Pendidikan                                    : SMP
4)      Pekerjaan                           : Petani
5)      Alamat                              : Seputih Raman
6)      Hubungan dengan Pasien : Isteri
2.      Riwayat Kesehatan
a.       Riwayat kesehatan masuk RS (UGD/Poliklinik) :
Klien datang ke RSUD Jendral Ahmad Yani melalui IGD diantar keluarganya pada tanggal 15 november 2014 pukul 12:31 WIB,  dengan keluhan badan lemas, demam selama kurang lebih 3hari ,pusing, dan nafsu makan menurun. Klien belum bisa BAB selama 3hari sebelum masuk RS sampai saat hari pengkajian. Saat pemeriksaan didapatkan, TD :110/70mmHg, klien diberi IVFD NaCL 20TPM
b.      Riwayat kesehatan saat pengkajian/Riwayat Penyakit  sekarang :
1)      Keluhan Utama : lemas
Saat pengkajian pada tanggal 17 november 2014 didapatkan klien lemas. Lemas bertambah saat klien beraktifitas dan berkurang saat klien beristirahat.klien tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya. Aktifitas klien dibantu oleh keluarga dan perawat.

2)      Keluhan  Penyerta :
Klien mengatakan badan panas,susah tidur,mual, pusing, tidak bisa BAB dari 3 hari sebelum masuk rumah sakit hingga hari ini dan klien mengatakan sulit BAK,kaki sebelah kiri terasa kaku, sakit untuk di gerakkan, dan terdapat nyeri tekan di bagian perut sebelah kiri.
c.       Riwayat Kesehatan Lalu :
Keluarga klien mengatakan klien pernah di rawat di RS dengan penyakit yang sama. Keluarga klien mengatakan 2 tahun yang lalu dirawat di rumah sakit abdoel moeluk dengan penyakit yang sama, seminggu kemudian klien diperbolehkan pulang. 5 bulan kemudian klien masuk kerumah sakit Cipto Mangunkusumo untuk pengambilan sumsum tulang belakang. 10 bulan kemudian klien masuk rumah sakit umum Ahmad Yani Metro dengan keluhan yang sama. Keluarga klien juga mengatakan klien tidak mempunyai alergi makanan.
d.      Riwayat Kesehatan Keluarga :
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit yang sama seperti klien.

  
Klien merupakan seorang ayah yang mempunyai 1 orang anak laki-laki dan 3 orang anak perempuan, dan 1 orang isteri. Klien tinggal bersama isterinya dirumah. Kedua orang tua klien telah meninggal dunia. Klien mengatakan tidak mengetahui penyebab orang tuanya meninggal.
e.       Riwayat Psikososial – Spiritual :
·         Psikologis        : Klien mengatakan bingung dengan penyakitnya.
·         Sosial               :  Klien mengatakan selalu mendapatkan dukungan dari keluarganya untuk sembuh.
·         Spiritual           :  Klien mengatakan selama sakit klien tidak dapat melakukan ibadah, klien mengatakan penyakit yang di deritanya adalah cobaan dan klien mengatakan pasrah dengan cobaan tersebut.

f.       Pengetahuan Pasien & Keluarga :
Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit yang di deritanya. Klien dan keluarga tampak belum mengerti tentang penyebab penyakit yang diderita klien. Klien mengatakan ingin cepat sembuh.
g.      Lingkungan :
Keluarga klien mengatakan lokasi rumah klien berdekatan dengan pabrik penggiling padi.
h.      Kebiasaan sehari – hari sebelun dan sesudah sakit :
No
Pola Kebiasaan
Sebelum Sakit
Saat Sakit
1)
Pola Nutrisi
Klien mengatakan makan 3x1 hari dengan napsu makan baik, klien makan dengan jenis makanan biasa, klien tidak ada kesulitan dalam menelan. Bb klien sebelum sakit 60kg.( 2 bulan yang lalu) Keluarga klien sebelum masuk RS klien mual bila makan banyak.
Klien mengatakan nafsu makan klien berkurang . klien hanya menghabiskan 3-4 sendok makan            dari porsi yang disediakan RS. BB klien 57 kg. Klien mendapatkan diit makan MLTKTP.
2)
Pola Cairan
Klien mengatakan minum 6-7 gelas/hr dengan 200cc/gelas dengan total 1440cc/hari. Klien minum air putih dan terkadang minum teh hangat.
Klien  minum 4-6gelas /hr dengan takaran 1gelas 200cc. Klien mendapatkan cairan IVFD NACL 20 tetes per-menit dengan total 1440cc/hari jadi intake -/+2440cc/hari.
3)
Pola Eliminasi
Klien mengatakan BAK 4-5 x/hr dengan warna kuning jernih
Dan BAB 1-2kali/hari dengan waktu tidak menentu dan dengan konsistensi lunak.

Klien terpasang kateter, warna urine kuning pekat, saat pengkajian volume urine 500cc.  Klien BAK sebanyak 1200 cc/hari.  Klien tidak bisa BAB dari 3hari sebelum masuk RS sampaihari pengkajian.

Balance cairan
IWL
= 10 XBB
=10X60
=600 cc/hr

Infus
20 = ? X 20
         24 X 60
    = 1440 cc
Balance cairan :
= intake – output (minum + infus) – (BAK + IWL)
= (1200 + 1440) - (2100 + 600)
=(2640 - 2700)
= - 60 cc
4)
Pola Personal Hygine
Keluarga klien mengatakan klien mandi 2x sehari menggunakan sabun, dan membersihkan rambut serta menggosok gigi setiap mandi.
Keluarga klien mengatakan klien hanya di waslap. Rambut klien tampak bersih, mulut klien tampak  bersih.
5)
Pola Istirahat & Tidur
Keluarga klien mengatakan klien tidur kurang lebih 7 jam di malam hari.
Keluarga klien mengatakan klien gelisah, klien sering tidur lalu terbangun, klien hanya tidur kurang lebih 5 jam /hari.
6)
Pola Aktivitas & Latihan
Keluarga klien mengatakan klien sebelum sakit melakukan aktivitas sebagai petani.
Keluarga klien mengatakan aktifitas klien dbantu oleh keluarga dan perawat, klien tidak mampu duduk dan berdiri sendiri. Klien tampak dibantu keluarga untuk duduk dan mengganti pakaian.
7)
Pola Kebiasaan yang mmpengaruhi kesehatan
Keluarga klien mengatakan klien tidak merokok, klien biasanya minum kopi 3x/hari. Klien mengatakan saat masih mejadi petani klien tidak menggunakan alat pelindungan diri seperti masker, dan klien menggunakan pupuk yang megandung pestisida.
Keluarga klien mengatakan klien tidak merokok. Klien tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan klien sudah tidak minum kopi selama sakit.Klien juga selama sakit sudah tidak bekerja.

3. PENGKAJIAN FISIK
a.       Pemeriksaan Umum         
Kesadaran             : Composmentis
TD                         : 130/80 mmHg
RR                         : 24 x/menit
N                           : 70 x/menit
S                            : 37,9oC
BB Sebelum Sakit : 60 kg
TB                         : 162
IMT                       : 22,9
LiLA                     : 27cm
BB saat sakit         : 57 kg
b.      Pemeriksaan fisik per sistem
1)      Sistem Penglihatan
Posisi mata simetris, tidak ada edema pada mata, konjungtiva anemis, pergerakan bola mata ke segala arah normal, ada bercak putih pada kornea mata klien,sklera ikterik, pupil miosis saat di beri cahaya, klien tidak mengalami penurunan ketajaman penglihatan, tidak terdapat tanda-tanda peradangan, tidak ada lesi, tidak ada nyeri tekan di mata, klien tidak menggunakan alat bantu penglihatan.
2)      Sistem Pendengaran                                                                                 
Posisi telinga klien simetris antara kanan dan kiri, tidak ada tanda-tanda lesi dan peradangan, tidak ada cairan yang keluar dari lubang telinga klien, klien tidak mengalami penurunan fungsi pendengaran, klien tidak menggunakan alat bantu pendengaran.
3)      Sistem Wicara
Klien tidak mengalami kesulitan dalam berbicara, tidak ada gangguan dalam sistem wicara.
4)      Sistem Pernafasan
Bentuk dada klien simetris, jalan nafas klien tidak ada sumbatan, RR: 24x/menit, sesak, suara nafas vesikuler, warna kulit sawo matang, tidak ada luka dan tanda-tanda peradangan, tidak ada cuping hidung, klien tidak terpasang alat bantu pendengaran. Klien tidak batuk.
5)      Sistem Kardiovaskuler
a)      Sirkulasi Perifer
N: 70x/menit, irama denyut nadi teratur, denyut nadi kuat, temperatur kulit , hangat, warna kulit sawo matang, CRT>3 detik, tidak edema, kulit pucat, tidak ada sianosis.
b)      Sirkulasi Jantung
Kecepatan denyut apikal 70x/menit, TD: 110/70 mmHg, irama jantung teratur, bunyi jantung ( lup dup), tidak terdapat kelainan bunyi jantung, tidak ada bunyi tambahan, tidak ada nyeri dada, tidak terdapat distensi vena jugalaris.
6)      Sistem Neurologi
Kesadaran : Composmetis, GCS : 15, E : 4, M : 6, V : 5, tidak ada peningkatan tekanan intrakranial, tidak ada gangguanpada nervus 1 – nervus 12, reflek fisiologis: patella (+), bisep (+), trisep (+), reflek patologis: babinski (-), tidak ada tanda iritasi meningen.
7)      Sistem Pencernaan
Keadaan mulut klien bersih, mukosa bibir klien pucat, lidah tampak putih, gigi klien sudah tanggal, klien mampu menelan dengan baik, tidak ada nyeri saat menelan, klien tidak asites, tidak mengalami pembesaran hati, saat dilakukan pengkajian terdapat nyeri tekan pada abdomen kuadran kiri atas dengan skala nyeri 2, abdomen klien terasa keras saat dipalpasi, klien mengatakan tidak BAB + 7 hari. klien mengatakan mual, bising usus 4x/menit, klien tampak menahan nyeri saat dilakukan palpasi abdomen kuadran kiri.
8)      Sistem Imunology
Klien tidak mengalami pembesaran pada kelenjar getah bening.
9)      Sistem Endokrin
Tidak terdapat tremor, tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, nafas tidak berbau keton.
10)  Sistem Urogenital
Klien tidak mengalami distensi kandung kemih, klien terpasang kateter, keadaan genetalia klien tidak terkaji.
11)  Sistem Integumen
Rambut klien bersih, kulit kuning langsat, kulit tampak bersih dan kering, turgor kulit elastis, tidak ada lesi dan tanda peradangan.
12)  Sistem Muskuloskeletal
Klien mengalami keterbatasan dalam bergerak, dalam beraktivitas klien dibantu perawat dan keluarga, klien tidak terdapat fraktur, tidak terdapat kontraktur, tidak terdapat kontraktur, tidak terdapat kelainan bentuk tulang, tidak terdapat tanda-tanda akan terjadinya peradangan pada sendi, tidak memakai alat bantu gerak, klien tidak terpasang gips atau traksi, tonus otot lemah, kekuatan otot :
     


4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.       Pemeriksaan Diagnostik :
Hasil foto V. Lumbosacral, AP/ lat view, kondisi cukup, hasil :
-          Spondyloarthoris lumbales
-          Unstable lumbosacral
-          Osteoporotic
-          Tak tampak fraktur dan listhesis
-          Sacroiliaca dan hip joint baik
Hasil pemeriksaan USG abdomen :
-          Pyelonevitas lateral
-          Hepar,  lien, pankreas, vesica felea, dalam batas normal.
-          Cystitis, terpasang balon kateter intralume
-          Prostat dalam batas normal ,volume prostat
-          Tak tampak acites
b.      Pemeriksaan Labolatorium :
-          Pemeriksaan ADT : anemia makrositik normolites
-          Pemeriksaan Hematologi





Tanggal
Pemeriksaan
hasil
Normal
15 november 2014
WBC
RBC
HGB
HCT
MCV
MCHC
RDW
PLT
MPV
PCT
PDW
5.0rb/ul
0.6jt/ul
2.5g/dl
11,4%
40.2fl
35.4g/dl
15.5%
123 ribu
10.1fl
.125
12.1
5-10 rb/ul
4,37-5,63Jt/ul
14-18g/dl
41-54%
80-92Fl
27-31g/dl
12,9-15,3 %
150-450*ribu/ul
8-9,6 fl
19 november 2014
Jumlah leukosit
Jumlah eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
MCV-MCH-MCHC
MCV
MCH
MCHC
Jumlah trombosit
RDW
MPV
5,8 ribu/ul
2,45juta/ul
7,6g/dl
22,1%

90fl
31,1pg
34,5g/dl
93ribu/ul
13,6%
9,8fl
5-10Ribu/ul
4.37-5.63*Juta/ul
14-18* g/dl
41-54*%

80-92fl
27-31*pg
32-36*g/dl
150-450*ribu/ul
12.9-15.3%
8-9.6*fl


Tanggal
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
21 november 2014
HEMATOLOGI
DARAH RUTIN
Jumlah leukosit
Jumlah eritrosit
Hemoglobin
Hematokrit
MCV-MCH-MCHC
MCV
MCH
MCHC
Jumlah trombosit
RDW
MPV



5.6 Ribu/ul
2.67*Juta/ul
8.6* g/dl
24.9*%

93.3* fl
32.2* pg
34.5 g/dl
80 ribu/ul
15%
11.4*fl



5-10ribu/ul
4.37-5.63juta/ul
14-18g/dl
41-54%

80-92fl
27-31pg
32-36g/dl
150-450ribu/ul
12.9-15.3%
8-9.6fl



5. PENATA LAKSANAAN
a. Penatalaksanaan Medis

N0
Jenis terapi
Dosis
Waktu pemberian
18-11-2014
19-11-2014
20-11-2014
10
17
22
10
17
22
10
17
22
1
IFVD RL
20 tetes
/menit/IV
v
v
v
v
v
v
v
v
v
2
Transfusi darah AB
250cc

Tgl 18

Tgl 19





3
Metil prednisolon
125mg/12jam/ IV
v

v
v

v
v

V
4
Sohobion
3ml/24jam/ drip
v


v


v


5
Cefotaxime
1 gr
/12 jam/IV
v

v
v

v
v

v

Oral

11
17
06
11
17
06
11
17
06
6
Antasid
50mg/8jam/oral
v
v
v
v
v
v
v
v
V
7
Asam folat
400mcg/24jam /oral
V

v
v

v
v

v
8
Paracetamol
1gr/8jam/oral
v
v
v
v
v
v
v
v
V
9
Calos
2x1

v
v

v
v

v
v

c.       Penatalaksanaan Keperawatan
1)      Melakukan pemeriksaan fisik
2)      Mengajarkan teknik distraksi relaksasi napas dalam
3)      Merawat kateter
4)      Memberikan posisi yang nyaman menurut klien
5)      Merawat infus
6)      Memonitor transfusi darah






B.     DATA FOKUS
-          Data Subjektif :
-          Klien mengatakan pusing
-          Klien mengatakan lemah
-          Klien mengatakan tubuh klien terasa panas
-          Klien mengatakan mual
-          Klien mengatakan hanya menghabiskan 3-4 sendok makan yang di berikan oleh RS
-          Klien mengatakan nyeri tekan di bagian perut sebelah kiri
-          Klien mengatakan kaki klien sebelah kiri terasa kaku dan sakit untuk digerakkan
-          Klien mengatakan hanya di whaslap
-          Klien mengatakan susah tidur
-          Klien mengatakan bingung dengan penyakit yang dideritanya
-          Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya
-          Klien mengatakan tidak bisa BAB selama kurang lebih 7 hari
-          Klien mengatakan nafsu makan berkurang
-          Klien mengatakn BB sebelum sakit 60 Kg (2 bulan yang lalu)
-          Data Objektif :

-          Klien terlihat pucat
-          Klien terlihat gelisah
-          Klien terpasang kateter
-          Konjungtiva anemis
-          CRT >3 detik
-          Hb tanggal 15 November : 2,5 g/dl
-          Hb tanggal 19 November : 7,6 g/dl
-          Balance cairan -60cc
-          Klien hanya menghasilkan 3-4 sdm
-          RR: 27x/mnt
-          TD: 130/80 mmHg
-          Klien tampak dibantu keluarga dalam beraktivitas, misal duduk dan mengganti baju
-          Bising usus 4x/menit
-          Suhu 37,9oC
-          Abdomen klien terasa keras saat dipalpasi
-          Klien hanya menghabiskan 3-4 sendok makan
-          Klien tampak mual
-          BB saat sakit = 57 kg
-          Kolaborasi obat sesuai indiksi: Sohobion 30ml/24jam/drip
-          Pemeriksaan ADT : Anemia makrositik normolites




C.    ANALISA DATA

NO
DATA
MASALAH
ETIOLOGI
1.


























2.


























 3.






















4.
DS:
-          klien mengatakan lemah sejak 3 hari yang lalu
-          klien mengatakan pusing sejak 3 hari yang lalu
DO:                   
-          Konjungtiva anemis
-          CRT >3 detik
-          Klien terlihat pucat
-          Klien terlihat gelisah
-          Hb 2,5 g/dl
-          Ht 11,4%
-          Trombosit 123 ribu/ul
-          Suhu 37,90C
-          RR: 24x/menit
-            ADT: anemia makrositik normolites

DS:
-    Klien mengatakan nafsu makan berkurang
-   Klien mengatakan hanya menghabiskan 3-4 sndok makan
-   Klien mengatakan BB sebelum sakit 60 kg ( 2 bulan yang lalu)

DO:
-Klien hanya menghabiskan 3-4 sendok
-Klien tampak mual
-Bb klien menurun dari 60kg menjadi 57kg
- tinggi badan 162cm
- LiLA : 27cm
- IMT : 22,9

DS:
-          Klien mengatakan lemah
-          Klien mengatatakan aktivitasnya dibantu keluarga
-          Klien mengatakan kaki klien sebelah kiri terasa kaku dan sakit untuk di gerakkan
DO: 
-           Klien terpasang kateter
-          Klien tampak dibantu keluarga dalam beraktivitas
-          Klien tampak lemah

DS:
-          Klien mengatakan tidak bisa BAB sejak 3 hari yang lalu
-          klien mengatakan hanya menghabiskan 3-4 sendok makan
DO:
-          bising usus 4x/menit
-          abdomen klien terasa keras saat dipalpasi
Perubahan perfusi jarigan


















Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh



















Intoleransi aktivitas
















Konstipasi
Penurunan komponen seluler


















Anoreksia, mual muntah




















ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan














Immobilisasi

D.    DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS

1)    Perubahan perfusi jaringan b.d penurunan komponen seluler, ditandai dengan:
DS :
-          klien mengatakan lemah sejak 3 hari yang lalu
-          klien mengatakan pusing sejak 3 hari yang lalu
DO :       
-          Konjungtiva anemis
-          CRT >3 detik
-          Klien terlihat pucat
-          Klien terlihat gelisah
-          Hb 2,5 g/dl
-          Ht 11,4%
-          Trombosit 123 ribu/ul
-          Suhu 37,90C
-          RR: 24x/menit
-          ADT: anemia makrositik normolites
2)     Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual
DS:
-          Klien mengatakan nafsu makan berkurang
-          Klien mengatakan hanya menghabiskan 3 - 4 sendok makan
-          Klien mengatakan BB sebelum sakit 60 kg ( 2 bulan yang lalu)
            DO :
-            Klien hanya menghabiskan  3- 4 sendok
-            Klien tampak mual
-            Bb klien menurun dari 60 kg menjadi 57 kg
-            Tinggi badan 162 cm
-            LiLA : 27 cm
-            IMT : 22,9
3)    Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan, ditandai dengan :
DS :
-          Klien mengatakan lemah
-          Klien mengatatakan aktivitasnya dibantu keluarga
-          Klien mengatakan kaki klien sebelah kiri terasa kaku dan sakit untuk digerakkan
DO : 
-          Klien terpasang kateter
-          Klien tampak dibantu keluarga dalam beraktivitas
-          Klien tampak lemah

4)    Konstipasi b.d immobilisasi, ditandai dengan :
DS :
-          Klien mengatakan tidak bisa BAB sejak 3 hari yang lalu
-          klien mengatakan hanya menghabiskan makan 3-4 sendok makan
DO :
-          bising usus 4x/menit
-          abdomen klien terasa keras saat dipalpasi


E.     RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Klien     : Tn.N
Dx. Medis       : Pansitopenia
Ruang              : RPDA
No. MR           : 231532

No
Diagnosa keperawatan
Tujuan
(smart)
Rencana
tindakan
Rasional
1
Perubahan perfusi jaringan b.d penurunan komponen seluler ditandai dengan:

Ds:
-klien mengatakan lemah
-klien mengatakan pusing

Do:
-Konjungtiva anemis
- Crt : >3 detik
- Klien terlihat pucat
- Klien terlihat gelisah
- Hb : 2,5 g/dl
- Suhu : 37,90c
- Rr: 24x/menit
- Adt: anemia makrositik normolites
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam diharapkan pasien dengan perfusi jaringan dapat teratasi dengan kriteria hasil:

1. Tanda vital stabil
(td : 110-120/70-80 mmhg).

2. Membran mukosa klien tidak pucat.

3. Crt < 3 detik
4. Hb klien menjadi 8-10g/dl.

Mandiri
1.Awasi tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit, membran mukosa, dan dasar kuku.

2. Tinggikan tempat tidur sesuai toleransi.

3. Awasi upaya pernafasan : Auskultasi bunyi nafas.

4. Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi.

5. Kaji adanya arispon verbal yang melambat, mudah terganggu, agitasi, ganguan memori, dan bingung.

6. Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi.

7. Hindari penggunaan bantalan penghangat atau botol air panas. Ukur suhu air dengan thermometer.
Kolaborasi.

8. Awasi pemeriksaan laboratorium (hb, ht, dan jumlah sel darah merah).

9. Berikan sel darah merah lengkap /packed, produk darah sesuai indikasi, dan awasi secara ketat untuk komplikasi transfuse.

10. Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.

11. Siapkan interfensi pembedahan sesuai indikasi.


1.Memberikan informasi tentang derajat/ keadekuatan perfusi jaringan dan membantu menentukan kebutuhan intervensi.

2. Meningkatan ekspansi paru dan memaksimalkanoksigenasi untuk kebutuhan seluler.

3. Dispnea, gemericik menunjukkan gagal jantung kanan karena regangan jantung lama/ peningkatan kompensasi curah jantung.

4. Iskemia seluler memengaruhi jaringan miokardial.

5. Dapat mengindikasikan ganguan fungsi serebral karena hipoksia atau defisiensi vitamin b12.

6. Vaso konstriksin menurunkan sirkulasi perifer. Kenyamanan klien/kebutuhan rasa hangat harus seimbang dengan kebutuhan untuk menghindari panas berlebihan pencetus vasodilatasi.

7. Termoreseptor jaringan dermal dangkal karena ganguan oksigen.

8. Mengindentifikasi defisiensi dan kebutuhan pengobatan/respons terhadap terapi.

9. Meningkatkan jumlah sel pembawa oksigen, memperbaiki devisiensi untuk menurunkan resiko pendarahan.

10. Memaksimalkan transport oksigen ke jaringan.

11. Transpatasi sumsung tulang belakang di lakukan pada kegagalan sumsung tulang atau anemia aplastic.

2
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d anoreksia, mual.
DS :
-Klien mengatakan nafsu makan berkurang.
- Klien mengatakan mual.
- Klien mengatakan hanya menghabiskan 3-4 sendok makan.
- Klien mengatakan bb sebelum sakit 60 kg (2 bulan yang lalu).

DO :
- Klien hanya menghabiskan 3-4 sendok makan
- Klien tampak mual
- Bb: 57kg
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam di harapkan nutrisi tubuh terpenuhi dengan kriteria hasil :

- Bb klien dipertahan kan (57 kg).
- Klien makan 6-7 sendok makan dari porsi makanan yang diberikan oleh rs.
- Mual klien hilang.

1.Jelaskan tentang manfaat makanan bila di kaitkan dengan kondisi klien.

2. Anjurkan agar klien memakan makanan yang disediakan rs.

3. Beri makanan dalam keadaan hangat dan porsi kecil serta diet tinggi kalori tinggi protein.

4. Libatkan keluarga pasien dalam pemenuhan nutrisi tambahan yang tidak bertetangan dengan penyakit.

5. Lakukan dan ajarkan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan serta sebelum dan sesudah intervensi/pemeriksaan per oral.

6. Beri motifasi dan dukungan psikologi.

Kolborasi:
7. Dengan nutrisi tentang pemenuhan diet klien.

8. Memberikan multivitamin.
1. Dengan pemahaman klien akan lebih kooperatif mengikuti aturan.

2. Untuk menghindari makanan yang justru dapat mengganggu proses penyembuhan klien.

3. Untuk menghindari selera dan mencegah mual, mempercepat perbaikan kondisi.

4. Klien kadang kala mempunyai selera makan yang sudah terbiasa sejak di rumah. Dengan bantuan keluarga dalam pemenuhan nutrisi.

5. Hygiene oral yang baik akan meningkat kan nafsu makan klien.

6. Meningkatkan secara psikologi.

7. Meningkatkan pemenuhan sesuai dengan kondisi klien.

8. Memenuhi asupan vitamin yangkurang dari penurunan asupan nutrisi secara umum memperbaiki daya tahan.

3
Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan.
Ditandai dengan :
DS :
- Klien mengatakan lemah.
- Klien mengatatakan aktivitasnya dibantu keluarga.
- Klien mengatakan kaki klien sebelah kiri terasa kaku dan sakit untuk di gerakkan.

DO : 
- Klien terpasang kateter
- Klien tampak dibantu keluarga dalam beraktivitas.

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam, klien dapat beraktifitas minimal dengankriteriahasil:
1. Klien mampu melakukan aktivitas minimal, seperti makan dan duduk secara mandiri.

2. Kaku pada kaki klien berkurang.

3. Nyeri pada kaki klien hilang/ berkurang, skala nyeri (0-1).

Mandiri
1.Kaji kemampuan klien untuk melakukan aktifitas sehari-hari normal, catat laporan kelelahan, keletihan, dan kesulitan menyelesaikan tugas.

2. Kaji kehilangan/ gangguan keseimbangan gaya jalan, kelemahan otot.

3. Awasi tekanan darah, nadi, pernafasan selama dan sesudah aktivitas, serta catat respon terhadap tingkat aktifitas.

4. Berikan lingkungan yang tenang, pertahankan tirah baring bila di indikasikan. Pantau dan batasi pengunjung, televon dan gangguan berulang tindakan yang tidak di rencanakan.

5.Ubah posisi klien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing.

6. Prioritaskan jadwal asuhan keperawatan untuk meningkatkan istirahat.

7. Berikan bantuan dalam aktivitas bila perlu.

8. Anjurkan pasien untuk menghentikan aktivitas bila palpitasi, nyeri dada, napas pendek, dan kelemahan atau pusing jika terjadi.
1.Memengaruhi pemilihan intervensi.

2. Menunjukan perubahan neurologis karena defisiensi vitamin b12 memengaruhi keamanan klien.

3. Manifestasi kardiopulmonal dari upaya jantung dan paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat kejaringan.

4. Meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung dan paru.

5. Hipotensi postural atau hipoksia serebral dapat menyebabkan pusing.

6. Mempertahankan tingkat energy dan meningkatkan regangan pada system jantung dan pernafasan.

7. Membantu bila perlu

8. Stres kardiopulmonal berlebihan dapat menimbulkan kegagalan atau dekompensasi.

4
Konstipasi b.d immobilisasi

DS :
- Klien mengatakan tidak bisa bab sejak 3 hari yang lalu.
- klien mengatakan hanya menghabiskan 3-4 sendok dari porsi makan.

DO :
- Bising usus 5x/menit.
- Abdomen klien terasa keras saat dipalpasi.
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan konstipasi dapat teratasi dengan kriteria hasil:

1. Klien dapat BAB.

2. Bising usus klien normal (5-7 x/ menit).

3. Abdomen klien tidak lagi keras.
Mandiri
1. Observasi warna feses, konsistensi, frekuensi dan jumlah.

2. Ajarkan klien latihan ROM.

3. Auskultasi bunyi usus.

4. Awasi masukkan dan keluaran dengan perhatian khusus pada makanan/ cairan.

5. Dorong masukan cairan 2500-3000 ml/hari, kecuali bila tidak diindikasikan.

6. Hindari makanan yang membentuk gas.

7. Kaji kondisi kulit perianal dengan sering, catat perubahan dalam kondisi kulit atau mulai kerusakan. Lakukan perawatan perianal setiap defekasi bila terjadi diare.

Kolaborasi
8. Konsul dengan ahli gizi untuk memberiikan diet seimbang dengan tinggi serat dan bulk.

9. Berikan pelembek feses, stimulan ringan, laktasif pembentuk bulk, atau enema sesuai indikasi.

Pantau keefektifan
10. Berikan obat antidiare mis.difenoxilathidroklorida dengan atropin (lomotil) dan obat pengabsorbsi air. Mis metamucil.
 1.Membantu mengidentifikasi penyebab/pemberat dan intervensi yang tepat.

2. Untuk mengurangi immobilisasi yang menyebabkan konstipasi pada klien.

3. Bunyi usus secara umum meningkat pada diare dan menurun pada konstipasi.

4. Dapat mengidentifikasi dehidrasi, kehilangan berlebihan atau alat dalam mengidentifikasi defisiensi diet.

5. Membantu dalam memperbaiki konsistensi feses bila konstipasi. Akan membantu mempertahankan status hidrasi pada diare.

6. Menurukan distres gastrik dan distensi abdomen.

7. Mencegah ekskoriasi kulit dan kerusakan.

8. Serat menahan enzim pencernaan dan mengabsorpsi air dalam alirannya sepanjang traktus intestinal dan dengan demikian menghabiskan bulk, yang bekerja sebagai perangsang untuk defekasi.

9. Mempermudah defekasi bila konstipasi terjadi.

10. Menurunkan motilitas usus bila diare terjadi.


0 komentar:

Posting Komentar

Apa tanggapan mu